Konflik Kosovo
Deputi Parlemen Republik Kosovo, yang telah memproklamirkan diri, mengeluarkan sejumlah RUU tentang transformasi Pasukan Keamanan Kosovo (SBC) menjadi pasukan bersenjata lengkap.
Setelah langkah-langkah tersebut, pasukan bersenjata Pristina diperkirakan akan mencapai jumlah 5.000 tentara aktif dan 3.000 tentara cadangan. Pemerintah berencana untuk menghabiskan 300 juta Euro selama tiga tahun untuk memfasilitasi dan melatih pasukan Kosovo yang baru didirikan.
Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo. Presiden Serbia, Aleksandr Vucic, menyatakan harapannya agar konflik bersenjata lain di Kosovo dan Metohija tidak akan terjadi.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, juga berpikir sama tentang situasi saat ini. Dia meyakini bahwa konflik ini mengancam keselamatan rakyat Serbia di Kosovo dan Metohija, dan keamanan Serbia, serta perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Sebelumnya, otoritas Republik yang memproklamirkan diri ini telah memberlakukan tarif 100% untuk barang-barang buatan Serbia.