empty
 
 
Jepang memperketat pengawasan kripto setelah terjadi pencurian BTC

Jepang memperketat pengawasan kripto setelah terjadi pencurian BTC

Lanskap mata uang kripto sedang menghadapi kekacauan. Setelah pencurian Bitcoin besar-besaran di Jepang, pihak berwenang telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap industri tersebut sebagai bagian dari langkah yang diperlukan untuk mengawasi perkembangan dengan seksama.

Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, pencurian tersebut mungkin dilakukan oleh kelompok peretas dari Korea Utara. Peristiwa yang terungkap ini dirasa cukup mengejutkan.

Dalam perkembangan terkait, Badan Layanan Keuangan Jepang telah meminta perusahaan swasta untuk meningkatkan pengawasan mereka terhadap transaksi mata uang kripto. Hal ini terjadi setelah pencurian besar-besaran sebesar $308 juta dari perusahaan DMM yang berbasis di Jepang. Namun, rincian seputar insiden tersebut masih minim. Laporan menunjukkan bahwa kelompok peretas dari Korea Utara diduga mencuri Bitcoin senilai $308 juta, dengan DMM diidentifikasi sebagai korban.

Pada bulan Maret 2024, penjahat dunia maya dilaporkan menempatkan perangkat lunak berbahaya di komputer seorang perwakilan perusahaan yang menangani akun mata uang kripto. Para peretas kemudian dapat mengendalikan server DMM dan mencuri sejumlah besar mata uang BTC. Namun, saat ini belum ada bukti konkret yang menghubungkan Korea Utara dengan pencurian tersebut.

Pemerintah Jepang telah melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap insiden DMM. Berdasarkan temuan tersebut, pemerintah kini memiliki rencana untuk menerapkan langkah-langkah keamanan siber tambahan guna melindungi industri tersebut.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.