Dalam beberapa tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi India dapat mencapai 8%. Shaktikanta Das, kepala Bank Sentral India, membagikan rencana ambisius ini.

Menurut proyeksi regulator tersebut, PDB negara ini dapat tumbuh stabil dalam kisaran 7,5% hingga 8% pada tahun 2025–2026. Das menyebutkan bahwa dalam jangka menengah, kebijakan moneter Bank Sentral akan bergantung pada kondisi makroekonomi dan dinamika kenaikan harga konsumen.

Saat ini, pelonggaran kebijakan moneter belum dipertimbangkan. Terlalu dini untuk membahas kemungkinan ini, meskipun hal ini menjadi tren di sejumlah bank sentral besar seperti ECB, Bank of England, dan Swiss National Bank. Meskipun begitu, penurunan suku bunga di negara-negara tersebut secara signifikan memengaruhi strategi Bank Sentral India. Namun, regulator India tersebut berencana untuk tetap berpegang pada kebijakan moneter independen. Das menyatakan bahwa keputusan mereka didorong oleh faktor-faktor internal.

Saat ini, ekonomi India dianggap sebagai salah satu yang tumbuh paling pesat di dunia, pandangan yang sering disampaikan oleh para pejabat Dana Moneter Internasional (IMF). IMF memperkirakan bahwa pada tahun 2028, kontribusi India terhadap PDB global akan naik menjadi 18% dari 16% saat ini.

Namun, terlepas dari proyeksi positif, pertumbuhan ekonomi India melambat pada tahun 2024. Kuartal pertama mencatat kenaikan 8,2%, tetapi dari April hingga Juni turun menjadi 6,7%. Dengan kondisi ini, para analis IMF sedikit menyesuaikan prospek mereka, menyatakan bahwa ekspansi ekonomi India mungkin melambat menjadi 6,5% pada 2025. Meskipun demikian, otoritas India tetap yakin bahwa dalam jangka menengah, PDB nasional akan tumbuh lebih pesat daripada rata-rata global.