empty
 
 
Barclays: USD akan bertahan dari semua gejolak

Barclays: USD akan bertahan dari semua gejolak

Dolar AS sedang dalam kekacauan. Alasan tingginya volatilitas adalah pengumuman Federal Reserve mengenai penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada tanggal 18 September. Namun, greenback tidak menyerah. Analis dari bank besar US Barclays percaya bahwa kondisi terburuk bagi dolar telah berakhir dan dolar telah menyelesaikan tren penurunannya.

Menurut para ahli bank tersebut, perubahan dalam prospek kebijakan moneter AS, bersama dengan kondisi ekonomi global, menunjukkan bahwa dolar AS akan diperdagangkan dengan stabil dalam beberapa bulan mendatang, meskipun Federal Reserve memulai siklus penurunan suku bunganya.

Selama beberapa bulan, pelaku pasar bertaruh pada penurunan suku bunga besar-besaran oleh Federal Reserve. Ekspektasi tersebut menjadi kenyataan, didorong oleh perlambatan perekonomian AS dan nada dovish dari para pengambil kebijakan The Fed.

Namun demikian, analis Barclays yakin bahwa sebagian besar penurunan dolar telah terjadi. Para ahli mencatat bahwa bagian terbesar dari pelemahan greenback biasanya terjadi sebelum siklus pelonggaran The Fed.

Biasanya, dolar AS mencapai titik terendah setelah penurunan suku bunga pertama, karena pasar mulai menilai kembali prospek ekonomi. Saat ini, pasar telah mengikuti pola ini, karena investor telah memperkirakan penurunan suku bunga lebih lanjut dan dinamika jangka pendek greenback.

Namun, seiring berjalannya siklus penurunan suku bunga, para pedagang dan investor merevisi perkiraan mereka. Jika perekonomian AS terhindar dari resesi yang serius, Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya lebih hati-hati dari perkiraan. Alhasil, dolar AS bisa stabil atau bahkan menguat.

Jika terjadi perlambatan ekonomi yang lebih ringan, greenback biasanya pulih setelah pasar menyadari bahwa Federal Reserve mundur dari penurunan suku bunga secara cepat.

Analis Barclays menyoroti beberapa faktor yang akan membatasi penurunan dolar AS lebih lanjut. Salah satunya adalah kemungkinan resesi AS. Jika perekonomian Amerika mengalami resesi, mata uang nasional akan menguat. Skenario ini bisa terjadi karena investor beralih ke aset-aset yang aman, terutama dolar AS.

Dalam lingkungan yang menghindari risiko, greenback akan menguat, terutama terhadap mata uang negara berkembang. Selain itu, ketegangan geopolitik di Eropa dan Tiongkok juga dapat mendukung dolar. Analis Barclays menaruh perhatian pada risiko terkait hubungan perdagangan antara Washington dan Beijing. Pada saat yang sama, kekhawatiran terhadap stabilitas politik di Eropa dapat mencegah pelemahan dolar AS lebih lanjut.

Pemilihan presiden AS yang semakin dekat berkontribusi terhadap peningkatan volatilitas di pasar global. Peristiwa ini akan memerlukan perubahan dalam kebijakan perdagangan, yang secara tidak langsung mendukung dolar AS. Faktor kunci lain yang mendorong dolar adalah kelesuan yang berkepanjangan dalam perekonomian Tiongkok. Jadi, melemahnya yuan akan memberikan dukungan ekstra untuk greenback, Barclays yakin.

Bank memperkirakan sedikit penurunan dolar AS, namun skalanya tidak terlalu besar. Perkiraan terbaru ini mengasumsikan pelemahan moderat dolar AS pada kuartal keempat tahun ini, namun penurunan tersebut akan diikuti oleh pemulihan, demikian rangkuman para analis.

Para ahli di Barclays percaya bahwa tren penurunan dolar secara keseluruhan akan segera berakhir, meskipun ada lonjakan volatilitas sesekali.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.