Lihat juga
Setelah penjualan besar-besaran pada bulan September, lautan pasar saham Asia pada bulan Oktober kembali terisi dengan tetesan kecil. Analis percaya bahwa kekhawatiran resesi global dan dolar AS yang lebih kuat akan memberi tekanan pada arus kas jangka pendek ke wilayah tersebut.
Data dari bursa saham lokal di Taiwan, India, Filipina, Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan menunjukkan bahwa asing membeli sekuritas perusahaan senilai $53 juta sepanjang Oktober. Angka ini sangat mengejutkan di tengah penjualan bulan sebelumnya. Jadi, pada bulan September, para pedagang menjual saham regional senilai $8,8 miliar.
Bulan lalu, indeks saham Asia Pasifik terluas turun 1,97% dibandingkan dengan kenaikan MSCI World sebanyak 6%.
Di saat yang sama, Korea Selatan menerima arus masuk tertinggi sebesar $2,1 miliar, sedangkan Indonesia dan Thailand masing-masing menerima $729 juta dan $196 juta. Saham Taiwan telah menjadi korban keruntuhan $2,9 miliar. Vietnam, Filipina dan India juga menghadapi arus keluar bulan lalu.
Analis mengatakan alasan utamanya datang dari pengetatan pembatasan AS terhadap perusahaan Tiongkok yang memanfaatkan teknologi Amerika dan berlanjutnya keraguan tentang pemulihan ekonomi Tiongkok.
Dengan demikian, pengurangan saham di sektor teknologi informasi dan komunikasi menjadi masif, tidak hanya menimpa China, tetapi juga banyak perusahaan Taiwan di sektor semikonduktor.
Namun alasan utamanya tetap situasi politik dan ekonomi yang tidak stabil di Tiongkok.
Tentu saja, Kongres Partai Komunis Republik Rakyat Tiongkok mengecewakan investor dengan penunjukan Presiden Xi Jinping, yang masa jabatan barunya akan menjadi yang ketiga. Tentu saja, banyak yang mengharapkan keputusan seperti itu. Meskpun demikian, pasar mengambil keputusan seperti itu dengan susah payah, menunjukkan konsolidasi kekuatan lebih lanjut di tangan segelintir orang.
Hingga saat ini, investasi di Asia, khususnya di Asia Utara, masih sulit karena kekhawatiran resesi dan penguatan dolar AS. Sektor ini juga merasakan dampak dari pertemuan Federal Reserve mendatang, yang kemungkinan tidak terlalu berat dan akan memberikan ruang bagi investor untuk bermanuver.
You have already liked this post today
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.
Pasar AS menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan yang baru. Sinyal positif tentang potensi de-eskalasi dalam konflik perdagangan dengan Tiongkok memicu harapan, tetapi para ahli memperingatkan agar tidak terlalu optimis. Skenario "jebakan pasar
Pasar saham Asia akhirnya mendapatkan jeda pada hari Rabu, berkat serangkaian pernyataan yang menggembirakan dari Donald Trump. Presiden AS tersebut menghilangkan kekhawatiran bahwa Ketua Fed Jerome Powell mungkin akan dipecat
S&P 500 dan Nasdaq 100 terus mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan dampak tarif trading yang memengaruhi sentimen. Pasar tetap bergejolak, dengan investor menyesuaikan strategi
S&P 500 dan Nasdaq kembali tergelincir setelah Donald Trump melontarkan kritik terhadap Federal Reserve. Komentarnya memunculkan keraguan terhadap independensi bank sentral, memperkuat kekhawatiran inflasi di seluruh pasar. Sebagai respons, dolar
Investor Khawatir Tentang Independensi Fed di Era Trump Aset AS Turun, Dolar Mencapai Titik Terendah Tiga Tahun Terhadap Euro Yen dan Franc Swiss Menguat Sebagai Safe-Haven Emas Mencapai Rekor Tertinggi
Pernyataan terbaru Jerome Powell memicu penjualan besar-besaran pada saham AS. Baik S&P 500 maupun Nasdaq mencatat kerugian yang signifikan setelah ketua Fed mengatakan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tidak
Powell mengatakan ekonomi melambat pada Q1, mungkin menunggu kejelasan lebih lanjut Saham Eropa turun menjelang keputusan kebijakan ECB Nvidia memperingatkan dampak pembatasan ekspor chip AS ke Tiongkok Emas kembali mencapai
Wall Street mengakhiri sesi dengan penurunan. Saham raksasa Boeing dan Johnson & Johnson mengalami penurunan terbesar karena ketidakpastian seputar kebijakan tarif terus membebani sentimen investor. Sementara sektor perbankan mencatatkan keuntungan
Your IP address shows that you are currently located in the USA. If you are a resident of the United States, you are prohibited from using the services of InstaFintech Group including online trading, online transfers, deposit/withdrawal of funds, etc.
If you think you are seeing this message by mistake and your location is not the US, kindly proceed to the website. Otherwise, you must leave the website in order to comply with government restrictions.
Why does your IP address show your location as the USA?
Please confirm whether you are a US resident or not by clicking the relevant button below. If you choose the wrong option, being a US resident, you will not be able to open an account with InstaTrade anyway.
We are sorry for any inconvenience caused by this message.